Menelusurai Ruang Lingkup Prodi PAI

Senin, 17 Februari 2025 21:16 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Pendidikan islam
Iklan

***

Oleh: Lulu Lathifah

Pilihan Tepat untuk Masa Depan

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu aspek penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Pendidikan ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai agama, tetapi juga sebagai landasan dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Sebagian besar orang mungkin sudah merasa familiar ketika mendengar kata ini. Bahkan orang orang yang awam juga merasa tidak aneh lagi ketika nama prodi ini disebutkan di telinga mereka.

Namun, masih banyak kita temui para calon mahasiswa ragu memilih Prodi PAI karena menganggap peluang kerjanya terbatas hanya di bidang pendidikan dan keagamaan. Sebagian siswa merasa Prodi PAI kurang relevan dengan perkembangan zaman dan sulit bersaing di dunia kerja yang semakin modern.

Keengganan siswa memilih PAI sering kali muncul karena stigma bahwa studi agama kurang menjanjikan secara finansial dibandingkan jurusan lain. Bahkan,lebih miris lagi ketika kita mendengar bahwa prodi ini dijadikan “pelarian” uuntuk mereka mereka yang tidak diterima di jurusan lain.

Sebenarnya apa,  sih, penyebab dari kurangnya peminat untuk prodi ini?beberapa mengatakan hal ini disebabkan karena kurangnya lapangan kerja yang tersedia untuk prodi ini,dan kalaupun ada maka gaji yang akan mereka  terima tidak sebesar gaji untuk para lulusan dari prodi lain. Ada pula yang mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya persaingan dengan prodi lain.

Hal ini membuat mereka yang memilih prodi PAI merasa insecure dan merasa bahwa tidak ada yang bisa dibanggakan dari prodi mereka. Mungkin beberapa dari mereka berpikir jika mereka mengambil prodi ini maka ilmu yang akan mereka dapat tidak terpakai atau bahkan berpikir bahwa dosen di dalamnya juga tidak seasik dosen dari prodi lainnya. Bahkan ada pula yang berpikir mereka akan belajar tentang sesuatu yang sudah mereka pelajari dan bisa mereka dapatkan dengan mudah tanpa harus memiih prodi ini.

Pikiran pikiran ini tidak hanya menghampiri mereka yang belajar di  universitas negeri,bahkan universitas swasta ataupun universitas islam,yang notabennya sudah di percaya kualitas ilmu agamanya,para mahasiswa masih memiliki pikiran serupa. Hal inilah yang lagi lagi mempengaruhi jumlah peminat di prodi ini. Hal ini dapat dilihat dari jumlah mahasiswa baru yang diterima setiap tahunnya.

Berdasarkan hasil dari penghitungan, Program Studi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab Ar Raayah Sukabumi termasuk jurusan dengan peminat yang sedikit dibanding dengan dua jurusan lain yang sudah dibentuk lebih dulu. Menurut hasil penghitungan,hanya 10 mahasiswi yang mendaftar ke Program Studi Pendidikan Agama Islam untuk angkatan pertamanya dan untuk angkatan kedua berjumlah 18 mahasiswi. Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah mahasisiwi secara keseluruhan. Jumlah ini hanya mencapai seperenam atau seperdelapan dari jumlah seluruh mahasiswi  dari semua prodi jika disatukan per angkatan.

Namun apakah benar bahwa prodi PAI tidak memiliki masa depan yang baik? Pernyataan ini tidak bisa dibenarkan. Karena pada dasarnya prodi ini justru memiliki masa depan yang menjamin dan peluang kerja di berbagai bidang. Lapngan kerja yang tersedia, antara lain, tenaga pendidik tentunya, lembaga keagamaan dan pemerintahan, media dan dakwah digital, dan bahkan kewirausahaan industri yang halal.

Pernyataan bahwa lulusan prodi PAI hanya bisa menjadi guru datang dari mereka yang berpikiran sempit. Mereka kurang memahami luasnya lapangan kerja yang sesungguhnya bisa dikuasai oleh mereka.

Di era yang modern ini kebutuhan akan tenaga profesional makin meningkat di berbagai sektor. Banyak perusahaan yang kini mencari tenaga kerja dengan pemahaman mendalam tentang ekonomi syariah, perbankan syariah, dan sertifikasi halal.

Dalam dunia bisnis, lulusan PAI dapat berperan sebagai konsultan etika bisnis Islami, membantu perusahaan menjalankan usaha yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Bahkan di era digital saat ini, dimana tingkat literasi digital jauh lebih dikuasai oleh banyak masyarakat dari berbagai umur meningkat pesat,menjadikan banyak lulusan PAI yang membangun karier sebagai konten kreator dakwah di media sosial, penulis buku Islami, hingga pendakwah modern yang menjangkau audiens luas melalui platform digital.

Lebih dari itu, pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada ranah akademik formal, tetapi juga berkembang dalam bentuk pendidikan non-formal seperti bimbingan mengaji, konsultasi keluarga Islami, dan pelatihan kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam. Banyak lulusan PAI yang sukses mendirikan lembaga pendidikan sendiri, seperti pesantren modern, sekolah Islam terpadu, atau pusat kajian Islam yang diminati masyarakat. Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap pendidikan agama, lulusan PAI memiliki peran besar dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.

Jadi, anggapan bahwa Prodi PAI tidak memiliki masa depan yang menjanjikan adalah sebuah kesalahpahaman. Justru, dengan inovasi dan pemanfaatan teknologi, lulusan PAI dapat berkembang di berbagai bidang, tidak hanya dalam pendidikan, tetapi juga dalam bisnis, media, industri halal, hingga pemerintahan. Kesuksesan mereka bergantung pada bagaimana mereka memanfaatkan peluang yang ada dan terus mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan zaman.

Dan poin penting yang mesti diperhatikan adalah bahwa kesuksesan seseorang tidak tergantung dari prodi apa yang dia ambil semasa kuliahnya akan tetapi bagaimana dia berdoa,berusaha, serta memanfaatan peluang yang ada. Karena sesungguhnya kesuksesan seseorang telah dituliskan jauh sebelum kita diciptakan olehNya,hanya bagaimana cara kita menjemputnya.

 

Oleh : Lulu Lathifah

Bagikan Artikel Ini
img-content

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

img-content

Menelusurai Ruang Lingkup Prodi PAI

Senin, 17 Februari 2025 21:16 WIB

Baca Juga











Artikel Terpopuler